A. MANAJEMEN
1. PENGERTIAN DAN PERANAN MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis
kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut Mary
Parker Follet, manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi.
Menurut Ricky
W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
- Manajemen sebagai suatu proses,
- Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
- Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Manajemen
sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:
- Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
- Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
- Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R.
Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut Mary
Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary ini mengandung
perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi
dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri.
2. LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
Mempelajari
sejarah manajemen di anggap sangat penting karena hal ini membantu kita
memahami asal-usul berbagai praktik manajemen yang ada di masa kini dan
membantu kita mengetahui pendekatan mana yang berhasil dan pendekatan mana yang
tidak berhasil. Manajemen juga sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi
yang dimana sering terjadi dikehidupan sehari-hari.
3. FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN
Fungsi-Fungsi Manajemen (Management
Functions)
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
a. Perencanaan (planning).
Proses untuk
menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil
untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan
strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
b. Pengorganisasian (organizing).
Proses
pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara
terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang
telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
c. Memimpin (leading)
Proses
menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing
mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan,
memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai
sasaran organisasi.
d. Pengendalian (controlling)
Proses
mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang
telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Proses
manajemen adalah sebagai berikut:
1.Planning
Berbagai
batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat
rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban
kepada enam pertanyaan berikut :
- Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
- Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
- Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
- Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
- Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
- Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut
Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk
mencapai sasaran tadi.
2.Organizing
Organizing
(organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
3.Leading
Pekerjaan
leading meliputi lima kegiatan yaitu :
- Mengambil keputusan
- Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
- Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang
ditetapkan
4.Directing/Commanding
Directing
atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
5.Motivating
Motivating
atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
6.Coordinating
Coordinating
atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
7.Controlling
Controlling
atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
8.Reporting
Adalah salah
satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
9.Staffing
Staffing
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
10.Forecasting
Forecasting
adalah meramalkan, memproyaksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
4. CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL
Manajer
adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada di
dalam organisasi. Manajer sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin dan
pengendali pelaksanaan aktivitas sehari-hari organisasi.
Stoner
menyatakan bahwa manajer adalah :
- Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
- Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.
- Manajer menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas.
- Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual.
- Manajer adalah mediator.
- Manajer adalah politikus.
- Manajer adalah diplomat.
- Manajer adalah symbol.
- Manajer harus mampu mengambil keputusan yang sulit.
“Seorang
manajer yang efektif adalah seorang manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan
terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.”
Pengamatan
menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen dengan baik adalah
seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh
seorang manajer untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam
keseluruhan fungsi manajemen.
5. KETRAMPILAN MANAJEMEN YANG
DIBUTUHKAN
Setiap
manajer harus memiliki keterampilan dasar dalam Manajemen Bisnis untuk secara
efektif mengelola dan memotivasi timnya. Peran utama dari seorang manajer disetiap
organisasi adalah untuk memimpin, memotivasi dan mendorong karyawan untuk
bekerja sama, untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan, manajer
harus merencanakan, mengatur dan mengontrol sumber daya yang tersedia termasuk
sumber daya manusia. Untuk itu seorang manajer perlu memiliki keterampilan
tertentu dan kualitas, sehingga ia mampu melakukan tugasnya dengan baik dan
benar.
B.ORGANISASI
1. DEFINISI ORGANISASI
Organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Atau dengan kata lain, organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk Definisi tujuan
tertentu.
2. PENTINGNYA MENGENAL ORGANISASI
Organisasi
merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang berbadan hukum
(formal) maupun yang tidak berbadan hukum (informal). Sebagai makhluk yang
selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3. BENTUK – BENTUK ORGANISASI
- Organisasi garis
Suatu
organisasi yang dimana jumlah karyawannya masih sedikit dan belum memiliki
keahlian yang tinggi, dimiliki oleh suatu perusahaan yang masih kecil. Dimana
dalam organisasi ini mampu menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi antar
karyawannya karena didukung faktor minimnya jumlah karyawan yang dimiliki.
Dalam perusahaan ini proses pengambilan keputusan dilakukan hanya satu orang
tanpa adanya proses perundingan atau negosiasi terlebih dahulu dengan karyawan
yang lainnya. Dengan hanya memiliki satu pemimpin dapat menimbulkan sikap
kepemimpinan yang meninggi terhadap bawahannya.
- Organisasi garis dan staff
Organisasi
dimana dibutuhkan adanya staff atau karyawan dalam proses penanganan dalam
perusahaan yang bersangkutan. Organisasi ini dibutuhkan pada perusahaan yang
besar karena memiliki bidang tenaga kerja yang banyak. Kelebihannya adalah
pengambilan keputusan dapat diambil dengan tepat karena adanya perumusan dari
manajemen yang ahli dalam bidangnya. Kelemahan dari organisasi ini adalah rasa
solidaritas antar bawahan sulit terjalin dengan baik (tidak saling kenal)
karena banyaknya karyawan dan kesibukan yang melanda.
- Organisasi staff dan fungsional
Penyatuan
dari organisasi staff dan fungsional, dalam organisasi ini dapat dilakukan
perumusan tujuan yang jelas untuk menangani masalah dalam perusahaan serta pembagian
kerja yang profesional berdasarkan bidangnya.
4. PRINSIP – PRINSIP ORGANISASI
Berkaitan
dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
- Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
- Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
- Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
- Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
- Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
- Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
- Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
5. KETERAMPILAN MANAJEMEN YANG
DIBUTUHKAN
Keterampilan
manajemen keuangan sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya.
Banyak perusahaan seringkali mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan
perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena
itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau
bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.
6. SEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
ORGANISASI
Sebab
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi sangat berhubungan dengan para
anggotanya.
A. Faktor Manusia
Sebab
keberhasilan organisasi karena adanya kerja sama yang baik antara anggota dalam
suatu organisasi, sehingga tercipta keberhasilan di dalam organisasi
tersebut. Keberhasilan dalam
berorganisasi adalah saat kita dapat menjalankan organisasi itu dengan penuh
keberanian tanpa takut akan adanya sebuah kegagalan, akan adanya sebuah omongan
yang dapat mmbuat anda down. Juga akan rasa percaya diri anda yang dapat
membangkitkan semangat anda berorganisasi.
B. Faktor Manajemen
Manajemen
merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya yaitu men (manusia), materials
(bahan produksi) dan machines (mesin).
C. Faktor Perencanaan
Perencanaan
meliputi jenis produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal yang dibutuhkan,
cara dan daerah pemasaran produk
Kegagalan
dalam berorganisasi adalah karena anda merasa takut akan sebuah ancaman yang
ada didepan yang belum tentu akan anda alami. Ibarat sebuah pepatah adalah
menyerah sebelum bertanding. Dan juga karena kurangnya anda membuka diri kepada
orang lain sehingga anda tidak dapat menerima masukan-masukan mengenai kinerja anda dalam berorganisasi. Juga tidak adanya
kerjasama dan sikap saling percaya dari satu individu lainnya disamping itu
faktor kejujuran juga sangat mendukung.