Penelitian ilmiah adalah
rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan
teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian
ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis
yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi
salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah
membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh
penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.
A. Tahapan
Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang
diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis
suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus
menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh
dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri
secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan
kemasyarakatan, pertanian, manajemen,
sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan
adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap
realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang
memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan
masalah atau topik dan mempertimbangkan
- Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
- Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
- Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
- Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
- Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
- Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b. Pembatasan
topik atau penentuan judul
- Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
- Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
- Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
- Pembuatan kerangka karangan (outline)
- Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
- Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
- Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah. 2.
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan
melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan,
mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan
eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang
lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan
data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
- Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
- Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
- Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
- Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3. Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan
berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data.
Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita
peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya
ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk
mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang
telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan
bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah
dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4. Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian
harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren
atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan
untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data yang
dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan
pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam
karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan secara berulang-ulang
atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,
penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah
ejaan sesuai EYD.
5. Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti
siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan
segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya
ilmiah harus dengan memperhatikan :
- Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
- Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
Sumber:
http://kasihfalentina.blogspot.co.id/2015/05/proses-penyusunan-karya-tulis-ilmiah.html