Nilai Pertumbuhan Penduduk
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
A. Laju Pertumbuhan Penduduk
Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi
jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut.
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut.
atau
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya
2,718281828
Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
B. Laju Pertumbuhan Penduduk
Geometrik
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. Kegunaannya adalah memprediksi
jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya.
Rumus laju pertumbuhan penduduk geometrik adalah sebagai berikut.
Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya.
Rumus laju pertumbuhan penduduk geometrik adalah sebagai berikut.
atau
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan Penduduk dan Masalahnya
Di era globalisasi seperti sekarang
ini, banyak sekali masalah –masalah yang muncul di bebagai bidang. telebih
dinegara – negara berkembang, banyak sekali masalah yang datang sili berganti.
Begitu pula dengan negara kita indonesia, masalah dari berbagai bidang datang
sseakan tidak ada habisnya, baik dari bidang pulitik maupun social.Pada umumnya, masalah yang dialami negara berkembang seperti kita adalah masalah pertumbuhan penduduk yang berlebih. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali tentu akan menimbulkan banyak pengaruh dlam kehidupan. Akibat yang ditimbulkan tentu akan mengganggu dan menimbulkan masalah di berbagai bidang.
Indonesia termasuk negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia sejak lama diketahui berada di posisi 4 dunia dan 3 Asia. Tertinggi adalah China (1,3 miliar) , dilanjutkan oleh India (1,14 miliar) dan Amerika (303 juta). Juni 2008 tercatat penduduk Indonesia berjumlah 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk membenahi fasilitas publiknya. Diperkirakan penduduk Indonesia akan berjumlah 337 juta jiwa di tahun 2050. Laju pertumbuhan penduduk seperti ini diperkirakan akan menyebabkan daya dukung lingkungan tidak seimbang.
Problem yang akan dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energy, pertumbuhan penduduk akan menyedot energy besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll.
Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah sama sekali tidak peduli pada pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan
pelaksanaannya/metode pencatatannya, sensus dibedakan menjadi dua, yaitu
metode householder dan metode canvaser.
- Metode Householder : Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi, karena mereka mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka.
- Metode Canvaser : Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan dilakukan oleh petugas sensus dengan cara mendatangi dan mewawancarai penduduk atau responden secara langsung. Petugas sensus mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar dan penduduk yang didatangi menjawab secara lisan sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sebenarnya.
Adapun berdasarkan
status tempat tinggal penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de
facto dan sensus de jure.
- Sensus De Facto : Pada metode ini, pencatatan dilakukan oleh petugas pada setiap orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.
- Sensus De Jure : Pada metode ini, pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk sementara waktu atau yang belum terdaftar sebagai penduduk setempat.
Registrasi penduduk yaitu pencatatan data penduduk
yang dilakukan secara terus menerus di kelurahan. Misal: pencatatan peristiwa
kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang
sejak lahir sampai mati.
Survai Penduduk : Pengumpulan data yang sifatnya lebih
terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan lebih mendalam. Pada
umumnya survai kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam
bentuk studi kasus. ( Hasil sensus dan registrasi penduduk masih mempunyai
keterbatasan karena hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang
memberikan informasi, tentang sifat dan perilaku penduduk tersebut. Untuk
mengatasi keterbatasan tersebut, maka perlu dilaksanakan survai penduduk. )
Masalah Jumlah Penduduk
A. Dinamika Penduduk
adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, hal
ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk. ( ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika
penduduk.) Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.
- Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M ( Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian )
- Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )
- Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) + (I – E) ( P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )
B. Tingkat kelahiran
(fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat
kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat
dihitung dengan dua cara, yaitu:
- Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
- Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.
C. Tingkat kematian
(mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode
tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui
melalui tiga cara, yaitu:
- Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), adalah angka yang menunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
- Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama.
- Tingkat Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.
D. Migrasi atau
mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain. Terdiri dari :
1. Migrasi internasional (migrasi antarnegara) yang
terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. - Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
- Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
- Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.
- Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.
- Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa.
- Evakuasi yaitu perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya.
Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dari tahun ke
tahun tentunya menimbulkan dampak terhadap kehidupan social ekonomi Indonesia.
Beberapa dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk,
antara lain:
- Meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial;
- Meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja;
- Meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang tidak mampu bersaing)
Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan
laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
- Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.
- Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
- Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
Sumber:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
- http://ratioatmadja.blogspot.com/2014/04/laju-pertumbuhan-penduduk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar