Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:
Teori
Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa
ahli sebagai berikut:
- Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
A. Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan
manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau
masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi
pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
- Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
- Belum ada pertukaran barang dan jasa
B. Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia
semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat
perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi
sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian
masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa.
Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk
mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa
kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Meningkatnya kebutuhan manusia
- Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
- Timbulnya pertukaran barang dan jasa
- Pertukaran belum didasari profit motive
C. Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik
modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para
pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi
hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner
Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
·
Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri,
yaitu:
- Kehidupan masyarakat masih statis
- Bersifat kekeluargaan
- Bertumpu pada sektor pertanian
- Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
- Hidup secara berkelompok
·
Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri,
yaitu:
- Kehidupan masyarakat sudah dinamis
- Bersifat individual
- Adanya pembagian pekerjaan
- Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
·
Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri,
yaitu:
- Usahanya semata-mata mencari keuntungan
- Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
- Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
- Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
- Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
·
Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri,
yaitu :
- Munculnya aliran sosialisme
- Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
- Mengutamakan kepentingan bersama
- Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
- Masa berburu dan pengembaraan
- Masa beternak dan bertani
- Masa bertani dan kerajinan
- Masa kerajinan, industri, perdagangan
- Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
- Masa rumah tangga tertutup
- Rumah tangga kota
- Rumah tangga bangsa
- Rumah tangga dunia
- Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori
pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth
menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai
berikut:
- Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
- Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
- Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
- Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
- Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
- Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
- Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
- Periode Lepas Landas (The take off)
- Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
- Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
- Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
- Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
- Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
- Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
- Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
- Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
- Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
- Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
- Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
- Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
- Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
- Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
- Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
- Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
Teori
Klasik dan Neo Klasik
- Teori Klasik
- Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa
pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk.
Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau
hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry
Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
- David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor
pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada
suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga
kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan
mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
- Teori Neoklasik
- Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,
akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun
pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai
sumber daya yang positif.
- Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal
harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi
oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Menghitung Laju Pertumbuhan Ekonomi dengan Produk Domestik Ragional Bruto (PDRB)
Data
yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang
meliputi Produk Domestik. Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku dan
harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam
suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu
daerah.
PDRB
atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedang PDRB atas dasar
harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.
PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi,
pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sementara itu, PDRB konstan
digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun
atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
PDRB
juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan harga dengan menghitung
deflator PDRB (perubahan indeks implisit). Indeks harga implisit merupakan
rasio antara PDRB menurut harga berlaku dan PDRB menurut harga konstan.
Perhitungan
Produk Domestik Regional Bruto secara konseptual menggunakan tiga macam
pendekatan, yaitu: pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan
pendapatan.
1.
Pendekatan Produksi : Produk Domestik
Regional Bruto adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Unit-unit produksi dalam penyajian ini dikelompokkan
dalam 9 lapangan usaha (sektor), yaitu:
- pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,
- pertambangan dan penggalian,
- industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih,
- konstruksi, perdagangan,
- hotel dan restoran,
- pengangkutan dan komunikasi,
- keuangan,
- real estate dan jasa perusahaan,
- jasa-jasa (termasuk jasa pemerintah).
2.
Pendekatan Pengeluaran : Produk
Domestik Regional Bruto adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri
dari :
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba,
- konsumsi pemerintah,
- pembentukan modal tetap domestik bruto,
- perubahan inventori dan
- ekspor neto (merupakan ekspor dikurangi impor).
3.
Pendekatan Pendapatan : Produk
Domestik Regional Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh
faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah
dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa yang dimaksud
adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum
dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB
mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung
dikurangi subsidi).
Produk
Domestik Regional Neto (PDRN) merupakan Produk Domestik Regional Bruto yang
dikurangi penyusutan barang-barang modal yang terjadi selama proses produksi
atau adanya pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dan subsidi yang
diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi.Pendapatan Regional
merupakan PDRN dikurangi dengan pendapatan yang mengalir ke luar dan ditambah
dengan pendapatan yang mengalir ke dalam daerah. Ekspor barang dan impor
merupakan kegiatan transaksi barang dan jasa antara penduduk daerah dengan
penduduk daerah lain.
PDRB
menurut lapangan usaha dikelompokkan dalam 9 sektor ekonomi sesuai
dengan International Standard Industrial Classification of All Economic
Activities (ISIC) sebagai berikut:
1. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan
a. Subsektor Tanaman bahan makanan
b. Subsektor Tanaman perkebunan
c. Subsektor Peternakan
d. Subsektor Kehutanan
e. Subsektor Perikanan
b. Subsektor Tanaman perkebunan
c. Subsektor Peternakan
d. Subsektor Kehutanan
e. Subsektor Perikanan
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
a. Subsektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
b. Subsektor Pertambangan Bukan Migas
c. Subsektor Penggalian
b. Subsektor Pertambangan Bukan Migas
c. Subsektor Penggalian
3. Sektor Industri Pengolahan
a. Subsektor Industri Migas
- Pengilangan Minyak Bumi
- Gas Alam Cair (LNG)
b. Subsektor Industri Bukan Migas
- Pengilangan Minyak Bumi
- Gas Alam Cair (LNG)
b. Subsektor Industri Bukan Migas
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
a. Subsektor Listrik
b. Subsektor Gas
c. Subsektor Air Bersih
b. Subsektor Gas
c. Subsektor Air Bersih
5. Sektor Konstruksi
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
a. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran
b. Subsektor Hotel
c. Subsektor Restoran
b. Subsektor Hotel
c. Subsektor Restoran
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
a. Subsektor Pengangkutan
- Angkutan Rel
- Angkutan Jalan Raya
- Angkutan Laut
- Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
- Angkutan Udara
- Jasa Penunjang Angkutan
- Angkutan Rel
- Angkutan Jalan Raya
- Angkutan Laut
- Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
- Angkutan Udara
- Jasa Penunjang Angkutan
b. Subsektor Komunikasi
8. Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
a. Subsektor Bank
b. Subsektor Lembaga Keuangan Tanpa Bank
c. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan
d. Subsektor Real Estate
e. Subsektor Jasa Perusahaan
b. Subsektor Lembaga Keuangan Tanpa Bank
c. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan
d. Subsektor Real Estate
e. Subsektor Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
a. Subsektor Pemerintahan Umum
b. Subsektor Swasta
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan dan Rekreasi
- Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
b. Subsektor Swasta
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan dan Rekreasi
- Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
Sementara itu, PDRB berdasarkan penggunaan
dikelompokkan dalam 6 komponen yaitu:
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, mencakup semua pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa dikurangi dengan penjualan neto barang bekas dan sisa yang dilakukan rumah tangga selama setahun.
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, mencakup pengeluaran untuk belanja pegawai, penyusutan dan belanja barang pemerintah daerah, tidak termasuk penerimaan dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
- Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, mencakup pembuatan dan pembelian barang-barang modal baru dari dalam daerah dan barang modal bekas atau baru dari luar daerah. Metode yang dipakai adalah pendekatan arus barang.
- Perubahan Inventori. Perubahan stok dihitung dari PDRB hasil penjumlahan nilai tambah bruto sektoral dikurangi komponen permintaan akhir lainnya.
- Ekspor Barang dan Jasa. Ekspor barang dinilai menurut harga free on board (fob).
- Impor Barang dan Jasa. Impor barang dinilai menurut cost insurance freight (cif).
Data
yang digunakan ini berupa data deret waktu (series) dari Tahun 1, Tahun 2,
Tahun 3 dan Tahun 4.
Laju pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat diukur dengan menggunakan laju
pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).Berikut ini adalah rumus untuk
menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2007):
G
= Laju pertumbuhan ekonomi
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya
PDRB
juga dapat digunakan dalam melihat struktur ekonomi dari suatu wilayah.
Struktur ekonomi digunakan untuk menunjukkan peran sektor-sektor ekonomi dalam
suatu perekonomian. Sektor yang dominan mempunyai kedudukan paling atas dalam
struktur tersebut dan akan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Struktur
ekonomi merupakan rasio antara PDRB suatu sektor ekonomi pada suatu tahun
dengan total PDRB tahun yang sama. Strukturekonomi dinyatakan dalam persentase.
Penghitungan struktur ekonomi adalah sebagai berikut:
dimana:
PDRB sektor it = nilai PDRB sektor i pada tahun t
Total PDRBt = nilai total PDRB pada tahun t
PDRB sektor it = nilai PDRB sektor i pada tahun t
Total PDRBt = nilai total PDRB pada tahun t
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar