Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
Pengertian
dan Definisi Karangan
Karangan adalah
pengungkapan gagasan atau ide dalam sebuah karya tulis untuk dipahami oleh
pembaca. Karangan terdiri dari karangan fiksi dan karangan nonfiksi. Karangan
fiksi adalah karangan yang dibuat dengan menggunakan sisi imajinatif dari
pengarang. Contohnya adalah dongeng dan cerita pendek. Sedangkan karangan nonfiksi adalah karangan
yang dibuat berdasarkan suatu kejadian atau realita yang benar-benar terjadi.
Karangan nonfiksi dibagi menjadi karangan ilmiah dan karangan informatif.
Karangan ilmiah
merupakan karangan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan atau penelitian.
Cara penulisannya memiliki struktur dan aturan tersendiri yang dibuat dan
ditaati oleh masyarakat ilmiah. Karangan ilmiah ini harus mengungkapkan
fakta-fakta yang didapat dari penelitian tanpa menambah maupun mengurangi
hasilnya. Biasanya karangan ilmiah mencantumkan kesimpulan agar pembaca dapat
lebih mudah memahami isi karangan. Ciri-ciri karangan ilmiah adalah tidak
persuasif, tidak argumentatif, objektif, sistematis, dan teratur. Hal ini
menyebabkan karangan ilmiah tidak begitu menarik dan kemungkinan pembaca akan
merasa bosan.
Karangan ilmiah
merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya
dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.
Macam, Sifat dan dan Bentuk Karangan
A. Macam-macam Karangan Ilmiah
Ada berbagai
macam karya ilmiah yang oleh Jacob (bahan kuliah Ilmu Menulis, Strata-2, Ilmu
Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 1991, tidak
dipublikasikan) dikategorikan menjadi 11 macam:
- Laporan
penelitian
adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian
yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang
dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsi adalah tulisan
ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (SI).
- Tesis adalah tulisan
ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi adalah tulisan
ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca adalah surat
yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus adalah tulisan
mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
- Laporan tinjauan adalah tulisan
yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya
Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.
- Resensi adalah
tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan
atau buku tersebut bagi pembaca.
- Monograf adalah karya
asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun
disertasi.
- Referat adalah tinjauan
mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
- Kabilitasi adalah
karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan
Nasional untuk bahan kuliah.
Selain kesebelas
macam karya ilmiah tersebut di atas, belakangan ini banyak diterbitkan buku
ajar yang bermanfaat sebagai penuntun perkuliahan dan diterbitkan oleh
perguruan tinggi. Pada prinsipnya, buku ajar sama dengan kabilitasi. Selain
itu, jenis tulisan ilmiah yang lain adalah proposal penelitian, dan modul.
Proposal penelitian biasanya dibuat untuk aplikasi atau permohonan bantuan dana
penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan disertasi. Modul digunakan
sebagai panduan perkuliahan dan biasanya hanya digunakan secara internal, tidak
harus diterbitkan oleh penerbit.
B. Sifat Karangan
Istilah karya
ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang
dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli
bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat
dicermati dari beberapa aspek.
1.
Karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2.
Karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
3.
Dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Selain karya
ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang
berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan
tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah.
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang
ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut
sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus.
Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi
bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu
terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan
karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan
di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel,
feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah
anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah
drama.
Karya nonilmiah
sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung
fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1. Emotif
: merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi
2. Persuasif
: merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
3. Deskriptif
: merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
4. Jika
kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
C. Bentuk Karangan
a. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah
adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai
jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan
tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
- Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
- Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi
penulis adalah berikut:
- Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh
kepuasan intelektual;
- Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
b. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah
adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah, yaitu:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman
c. Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi
ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini
juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis
ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya
sebagai berikut:
- Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
- Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
- Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup.
- Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih
menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti.
Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan
cukup informatif.
- Deskriptif : pendapat pribadi,
sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau
ilmiah popular, yaitu :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
- Fakta yang disimpulkan subjektif;
- Gaya bahasa formal dan popular;
- Mementingkan diri penulis;
- Melebih-lebihkan sesuatu;
- Usulan-usulan bersifat argumentatif; dan
- Bersifat persuasif.
Jenis karangan
semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku.
Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik
objektif terhadap sebuah buku.
Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah
adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu
hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori
ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah
pengulangan empat langkah berikut:
1.
Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil
pengamatan dan pengukuran)
3.
Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.
Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Tujuan Mempelajari Metode Penulisan ilmiah
Tujuan adalah
salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam
penulisan ilmiah kita tidak bias asal tulis atau tidak mengindahkan
kaidah-kaidah dala penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai
metodenya agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca
dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
- Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta
secara sistematis
- Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
- Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah
Sikap Ilmiah
Istilah sikap
dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri
berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental
yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai :
“ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of
actions to aparcitular class of social situation” .
Rumusan di atas
diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif,
komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu
obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau
negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang
senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu
bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut
Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah
sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan
sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk
bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis
melalui langkah-langkah ilmiah.
Beberapa sikap
ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan
para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
- Sikap ingin tahu
- Sikap kritis
- Sikap obyektif
- Sikap ingin menemukan
- Sikap tekun
Langkah – langkah penulisan ilmiah
Bentuk laporan penulisan PI, terdiri
dari :
1) Bagian Awal
Pada bagian ini berisi hal-hal yang
berhubungan dengan penulisan skripsi
yakni sebagai berikut :
a. Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan
Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing – masing mahasiswa.
b. Lembar Pernyataan
Merupakan halaman yang berisi pernyataan
bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat
atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
c. Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar
Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan
Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.
d. Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan
pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.
e. Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan
Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
f.
Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis
besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.
g.
Halaman Daftar Tabel
h.
Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram
2) Bagian Tengah
a. Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari
beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
i. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi
dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
ii. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus
merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
iii. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada
bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
v. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa
dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap
masalah yang diteliti.
vi. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa
data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
1.
Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
2.
Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
3.
Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
vii. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab
isi dari Penulisan Ilmiah
b. Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang
penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian
sebelumnya.
c. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan
pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
d. Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar
faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian
menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa
proses dan hasil penyelesaian masalah.
e. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan
saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang
diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait,
sehubungan dengan hasil penelitian.
3) BAGIAN AKHIR
a. Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal,
majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
b. Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa
uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan
penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
Sumber: